#1 Terror - Fear
- 민희경

- Feb 19, 2021
- 3 min read
ㅤ
ㅤㅤ #1 – Fear
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ Anonymous Letter.
ㅤㅤ 08일 02월 2021년
ㅤㅤ Daily solo plot started.
ㅤ
Hari Senin, sungguh hari yang sangat dibenci oleh kebanyakan anak sekolah, bukan?
Tidak bagi Min Heekyung, ia gadis yang selalu bersemangat ke sekolah meskipun tidak jelas apa saja yang ia serap selama seharian berada di dalam ruang kelas. Baginya suasana sekolah begitu menyenangkan dengan suasana yang serius maupun kacau. Karena diam di rumah dan tidak bersekolah dalam waktu berbulan-bulan itu cukup mengerikan.
Begitulah kesimpulan yang Heekyung dapatkan dari kecelakaan yang terjadi hampir dua tahun yang lalu.
Heekyung lebih mensyukuri hidup dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya. Karena tidak buruk juga, saat ini kehidupannya sebagai anak SMA berjalan dengan sangat baik dan menyenangkan.
Bukan berarti hidupnya berjalan dengan sempurna, tapi jika ia terus terdiam di titik yang sama, maka Heekyung tidak akan bisa menjalankan hidup dengan semestinya.
Matahari pagi mulai menerangi meja-meja siswa melalui celah jendela, beberapa siswa sudah terlihat menuju ruang kelas meskipun jam pelajaran akan dimjlai lebih dari satu jam lagi.
Alasannya, agar bisa tertidur dulu di kelas. Heekyung tetap seorang putri yang memiliki kegemaran untuk tidur meskipun ia tidak kekurangan tidur sama sekali.
Mengingat hari kemarin dirinya sudah memberikan beberapa hadiah, tentu ia cukup penasaran dengan reaksi mereka.
Belum ada satupun orang di kelasnya, udara dingin masih berhembus dengan salju yang sudah berkurang —pertanda musim semi akan segera tiba.
Mengisi kekosongan waktunya, ia merapikan meja dan buku-buku yang dipakainya untuk dikeluarkan dari dalam tas dan menyimpannya.
Namun saat jemarinya memasukkan buku catatan ke bagian dalam laci meja, gadis itu merasakan ada hal lain di ujung jarinya.
Dengan cepat Heekyung menariknya keluar, menemukan sebuah surat berwarna kuning untuknya.
𝘖𝘩! 𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘫𝘶𝘨𝘢.
Dirinya yang mungkin agak merusak surat itu saat tadi memasukkan buku. Heekyung membuka dan membaca surat yang ditunjukkan padanya.
𝘚𝘦𝘱𝘢𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘴𝘢.

Tangannya gemetar setelah membaca surat kaleng tersebut, entah apa yang dirasakan. Rasa takut, bersalah, dan malu memenuhi pikiran gadis itu.
Heekyung dengan cepat melihat sekitar dengan panik dan menyembunyikan surat itu pada saku seragam yang dikenakannya.
Wajahnya terlihat gusar, Heekyung terduduk sambil bersadar ke atas meja –menyembunyikan ekspresi wajah yang hampir saja menangis.
Hal itu kembali lagi, Heekyung sudah mengetahui siapa gadis yang memberikan mata indah ini padanya, bahkan ia memberikan sebuah surat natal.
Seharusnya Heekyung tidak khawatir dengan tuduhan-tuduhan yang diberikan seperti ini, tapi dirinya tahu bagaimana Ayahnya jika sudah berbuat dilaur batas —demi dirinya.
Dalam hati rasanya ia ingin menemukan orang yang telah menuduhnya seperti ini, seolah memberinya dosa.
Sejujurnya ia takut, bahwa hal ini benar adanya. Takut jika memang ada yang terpaksa meregang nyawa demi dirinya, keluarganya akan hancur, karir ayahnya akan hancur.
Apa yang dimiliki Heekyung selain harga diri yang begitu tinggi sebagai anak yang lahir dari sendok emas?
Ingin tahu, tapi itu sama saja dengan bunuh diri dan menanamkan bom pada dirinya. Jika rumor ini mulai tersebar, semuanya akan mulai berubah, pandangan orang-orang padanya akan mulai berubah.
Setidaknya Heekyung memakai pikiran dan logikanya dalam menghadapi hal ini.
Jika ia mengadukan hal ini pada kedua orangtuanya, Heekyung akan dipindahkan dari Gyeonghan. Tidak, tidak mungkin. Dirinya bahkan butuh waktu enam bulan untuk berbaur disini.
𝘠𝘰𝘰𝘯𝘫𝘪, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶?
Tangan-tangan Heekyung tidak bisa berhenti gemetar karena gadis itu kembali terserang serangan panik yang sudah lama dideritanya.
Heekyung tidak bisa bersekolah, dan semua obat-obatannya ia simpan di asrama. Pilihannya, ia harus pergi membolos atau setidaknya izin sakit.
Min Heekyung berdiri sambil membuka ponselnya.
𝗞𝗔𝗞𝗔𝗢𝗧𝗔𝗟𝗞 — 대준이
ㅤ ¹ Selamat pagi, aku izin tidak masuk.
ㅤ ¹ Aku terserang flu.
ㅤ ¹ Tolong jangan kosongkan absen milkku.
ㅤ ¹ Terimakasih!
Dirasa selesai, ia segera merapikan kembali buku-bukunya ke dalam tas.
Tidak boleh ada yang melihat Heekyung –pikirnya, ia berlari dengan –gelagat aneh.
Kembali menuju ke asrama sebelum semakin siang dan anak-anak lain akan melihatnya.
fin.

Comments