top of page
Search

# In The End

  • Writer: 민희경
    민희경
  • Feb 2, 2021
  • 5 min read

ㅤㅤ IN THE END

ㅤㅤ 2020년 12월 25일

ㅤㅤ Solo Plot, started.

ㅤㅤㅤ 𝑰𝒕 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒕𝒔 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒐𝒏𝒆,

ㅤㅤㅤ 𝑨𝒍𝒍 𝑰 𝒌𝒏𝒐𝒘.


Maniknya menatap tumpukan hadiah yang belum sempat si nona buka, menandakan pesta telah usai diawal tengah malam.


Rasanya bahagia dan tenang, hembusan nafasnya berkali-kali membuat sadar bahwa masih banyak hal yang harus ia lakukan, perlahan melangkah maju untuk meraih impian maupun cinta yang dimimpikan.


Terdengar seperti cerita dongeng, begitulah pikiran Heekyung. Tujuan hidup dengan sebuah akhir yang bahagia dengan memperjuangkan cintanya pada seorang pangeran.


Kira-kira bagaimana akhir cerita yang akan dilalui oleh gadis ini?


Heekyung menatap ponselnya sembari menyusun kalimat untuk mengucapkan ulangtahun pada sahabat kecilnya.


Berkali-kali menghapus pesan dan menulis ulang, meskipun semua ucapannya sudah ia tulis di dalam surat yang diberikan. Semua orang tahu bagaimana keras kepalanya Heekyung untuk menaruh banyak perhatian pada Kim Junhwan.


Terinterupsi– layar ponselnya menunjukkan sebuah panggilan dari seseorang yang tidak asing bagi si nona.


Han Hyunmin, sepupu Min Heekyung.


"Oppa?"

"Heekyung-ah.. selamat ulangtahun."


Mendengar jawaban di sebrang sana, Heekyung menarik kedua sisi bibirnya, ia tidak sabar ingin bercerita banyak hal pada Hyunmin, nantinya.


"Terimakasih.."

"Apa kau bisa menemuiku sekarang? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."


Heekyung terdiam, mencerna perkataan Hyunmin yang ingin menemui dirinya. Bukankah lelaki itu di Amerika? Satu bulan yang lalu Hyunmin berpamitan untuk pergi meninggalkan Heekyung.


"Maksudmu.. dimana?"

"Di rumah sakit."


Panggilan terputus, menyisakan Heekyung yang memberikan tatapan kosong. Hatinya mencelos, rasa khawatir pada Hyunmin menyeruak memenuhi pikirannya.


Sebuan pesan masuk, nama rumah sakit dan alamat yang diberikan lelaki itu. Heekyung tidak memikirkan apapun selain menemui sepupunya malam ini, harus memastikannya.


Jemarinya menyambar sebuah jas kebesaran. Ia pakai untuk menutup bagian atas dress —yang cukup terbuka. Si nona menuruni tangga dengan terburu-buru.


Tidak ada siapapun di luar, kedua orangtuanya mungkin sudah terlelap tidur. Hanya ada beberapa staff catering dan staff pembersih yang sedang merapikan sisa-sisa pesta.


Heekyung diam sesaat setelah menuruni tangga, dirinya harus pergi sendiri. Dan lucunya, tidak mungkin ada taxi yang akan berhenti di depan rumah. Gerbang rumahnya berada jauh –beberapa puluh meter dari depan rumahnya.


Langkahnya ia bawa menuju ruang kerja sang Ayah, meskipun terkunci dengan nomor kombinasi, Heekyung bisa membukanya dengan mudah —nomor ulang tahun dirinya.


Ada rasa sesal karena menjadi anak yang lancang, tapi apa boleh buat. Heekyung khawatir lebih dari apapun karena hanya sosok Hyunmin, yang selalu ada untuknya sebagai keluarga dan teman yang tulus dan sepenuhnya ia percaya.


Ia menyambar salah satu kunci kemudian keluar dengan buru-buru dari ruang kerja Ayahnya. Persetan dengan CCTV, ia harus pergi ke Rumah Sakit sekarang juga.


Heekyung berjalan menuju satu-satunya lift di dalam rumah yang berada di bawah tangga utama, menuju basement.


Tidak membutuhkan waktu lama, lift terbuka menunjukkan belasan mobil mewah berjejer di basement. Netranya melihat kunci yang dipegang, menekan salah satu tombol klakson yang langsung menunjukkan mobil mana yang akan ia pakai.


Bersyukur, ia tidak mendapatkan sportcar atau van yang akan sulit dikendalikan gadis di bawah umur itu. Heekyung seketika teringat, masa bodoh dengan aturan mengemudi.


Raganya memasuki kursi kemudi, ia menyalakan mobil seperti yang ia pernah pelajari dengan paman Park. Ini kali pertamanya ia melaju menuju jalan utama, semoga saja tidak ada hal buruk terjadi.


Heekyung memencet salah satu tombol di sambil kemudi-nya yang langsung tersambung pada bagian keamanan kediaman keluarga Min.


"Min Heekyung akan keluar, tolong pintu basement dan gerbang utama rumah dibuka. Ganti."


"Kim Manseok bertugas, pintu akan segera dibuka nona."


Berhasil. Sebuah keberuntungan bahwa tidak banyak pelayan yang menghalanginya pergi.


Tapi cepat atau lambat, orangtuanya akan segera tahu gadis itu pergi meninggalkan rumah tanpa seizin mereka.


Mini cooper yang dikendarai Heekyung memecah malam natal di Kota Seoul. Meskipun sudah lewat tengah malam, masih begitu banyak aktifitas yang berlangsung.


Tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar dua puluh menit untuk sampai di sebuah rumah sakit besar yang berada di tengah kota Seoul.


Tungkainya berjalan dengan terburu-buru menuju ruangan rawat inap yang diberi tahu sebelumnya oleh Hyunmin. Ia mendorong pintu, mendapati Hyunmin tengah terkulai sambil tersenyum ke arahanya.


"Oppa.. apa yang terjadi?"


Ia kembali menutup pintu dan berjalan masuk —duduk disamping Han Hyunmin. Lelaki yang biasanya terlihat sehat itu kini berubah drastis dengan terlihat pucat dan lebih kurus.


Kedua jemari tangannya menggam erat tangan Hyunmin, menatap seoupunya itu dengan wajah khawatir.


"Aku sebenarnya tidak pergi ke Amerika. Dan aku dirawat disini." Hyunmin berusaha menjelaskan.


"Mengapa kau tidak memberitahuku?" Ia menimpali pembelaan Hyunmin dengan cepat.


"Aku tidak ingin membuatmu khawatir, Heekyung-ah. Kau pasti akan selalu menempel jika tau aku seperti ini." Sebuah kekehan terdengar di akhir kalimat si tuan.


Keduanya tertawa dengan mata Heekyung yang sudah berair. Rasa sesak di dadanya menyeruak, sangat berat baginya.


Hyunmin selalu ada untuknya. Saat kedua orangtuanya pergi bekerja, Hyunmin datang ke rumahnya untuk bermain.


Saat Heekyung kehilangan kakaknya, Hyunmin disana. Saat ia jatuh cinta, Hyunmin yang memberikan saran padanya.


Saat Heekyung buta dan kehilangan segalanya, ada Hyunmin disana untuknya.


Bahkan jika saat dirinya marah, dan Hyunmin akan menjadi sasaran empuk untuk mencurahkan kemarahan Heekyung.


Heekyung menepuk-nepuk dadanya yang terasa begitu sesak, begitu jahat ia tidak bisa menjaga Hyunmin yang menderita seperti ini.


ㅤㅤㅤ 𝑰𝒕'𝒔 𝒔𝒐 𝒖𝒏𝒓𝒆𝒂𝒍.

ㅤㅤㅤ 𝑾𝒂𝒕𝒄𝒉 𝒚𝒐𝒖 𝒈𝒐.


"Heekyung-ah, aku ingin kau merelakanku."


"Apa maksudmu? Tidak. Kau akan berobat ke luar negeri, aku akan berbicara dengan Ayah."


"Tubuhku begitu sakit, aku tidak bisa menahannya lagi Heekyung. Tolong."


Heekyung tidak menjawab sama sekali, ia mengalihkan pandangan. Bahkan sejenak, tidak bisa menatap Hyunmin karena rasa malu.


Hal seperti ini, Heekyung tidak dapat melakukan apapun untuk membantu Hyunmin. Padahal saat sulit ia selalu berlari pada Hyunmin, bukan siapapun.


Heekyung menundukkan wajah, ia menangis dengan keras, benar-benar tidak bisa merelakan Hyunmin pergi bergitu saja.


𝙇𝙚𝙩 𝙢𝙚 𝙩𝙚𝙡𝙡 𝙮𝙤𝙪 𝙖 𝙨𝙚𝙘𝙧𝙚𝙩

𝙋𝙪𝙩 𝙞𝙩 𝙞𝙣 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙝𝙚𝙖𝙧𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝙠𝙚𝙚𝙥 𝙞𝙩


Jemari Hyunmin mengelus surai adiknya yang terlihat sama menderita, seperti dirinya. Lelaki itu memulai nyanyian untuk menenangkan adiknya yang terlihat jelek saat menangis.


𝗦𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝘁𝗵𝗮𝘁 𝗜 𝘄𝗮𝗻𝘁 𝘆𝗼𝘂 𝘁𝗼 𝗸𝗻𝗼𝘄

𝗗𝗼 𝘀𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝗳𝗼𝗿 𝗺𝗲


Heekyung mengangkat kepalanya, tersenyum ke arah Sepupunya. Mengikuti alunan musik yang dimulai oleh Hyunmin, menyanyikan lagu kesukaan kakaknya itu.


𝗟𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻 𝘁𝗼 𝗺𝘆 𝘀𝗶𝗺𝗽𝗹𝗲 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆

𝗔𝗻𝗱 𝗺𝗮𝘆𝗯𝗲 𝘄𝗲'𝗹𝗹 𝗵𝗮𝘃𝗲 𝘀𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝘁𝗼 𝘀𝗵𝗼𝘄


Alunan nyanyian memenuhi ruangan inap disana.


𝗬𝗼𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗹 𝗺𝗲 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗰𝗼𝗹𝗱 𝗼𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗶𝗻𝘀𝗶𝗱𝗲

𝗛𝗼𝘄 𝗰𝗮𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗼𝘂𝘁𝘀𝗶𝗱𝗲 𝘄𝗼𝗿𝗹𝗱

𝗕𝗲 𝗮 𝗽𝗹𝗮𝗰𝗲 𝘁𝗵𝗮𝘁 𝘆𝗼𝘂𝗿 𝗵𝗲𝗮𝗿𝘁 𝗰𝗮𝗻 𝗲𝗺𝗯𝗿𝗮𝗰𝗲

𝗕𝗲 𝗴𝗼𝗼𝗱 𝘁𝗼 𝘆𝗼𝘂𝗿𝘀𝗲𝗹𝗳


Menyisakan suara Hyunmin yang semakin memudar saat keduanya bernyanyi.


'𝗖𝗮𝘂𝘀𝗲 𝗻𝗼𝗯𝗼𝗱𝘆 𝗲𝗹𝘀𝗲

𝗛𝗮𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗼𝘄𝗲𝗿 𝘁𝗼 𝗺𝗮𝗸𝗲 𝘆𝗼𝘂 𝗵𝗮𝗽𝗽𝘆


Sepupunya menutup mata dengan tersenyum, diiringi suara Heekyung yang menurutnya indah didengar, seperti lagu yang dinyanyikan. Menyembuhkan rasa


sakit yang selama ini lelaki itu tahan.


𝗛𝗼𝘄 𝗰𝗮𝗻 𝗜 𝗵𝗲𝗹𝗽 𝘆𝗼𝘂?

𝗣𝗹𝗲𝗮𝘀𝗲 𝗹𝗲𝘁 𝗺𝗲 𝘁𝗿𝘆 𝘁𝗼

𝗜 𝗰𝗮𝗻 𝗵𝗲𝗮𝗹 𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗮𝗶𝗻

𝗧𝗵𝗮𝘁 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗳𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗶𝗻𝘀𝗶𝗱𝗲


Jemari Hyunmin yang digenggamnya melemah, mendingin dengan cepat. Layar disamping ranjang pasien menunjukkan garis lurus.


Heekyung menghentikan nyanyiannya sejenak, menahan tangisan yang pecah sebelum menyelesaikan lagu.


𝗪𝗮𝗶𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗳𝗼𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝗱𝗮𝘆

𝗧𝗵𝗮𝘁 𝘆𝗼𝘂 𝘀𝗮𝘆 𝘆𝗼𝘂'𝗹𝗹 𝗯𝗲 𝗺𝗶𝗻𝗲


Setidaknya, untuk Hyunmin.


Sebuah nyanyian penyembuh yang mengantarkan sepupunya pergi ke samping tuhan. Melepaskan segala rasa sakit yang bersarang pada tubuh lelaki itu.


Pada akhirnya, ia benar-benar sendiri. Hyunmin pergi, kakaknya pergi. Semuanya pergi.


Mengapa Tuhan begitu tidak adil padanya?


ㅤㅤㅤ 𝑰 𝒕𝒓𝒊𝒆𝒅 𝒔𝒐 𝒉𝒂𝒓𝒅 𝒂𝒏𝒅 𝒈𝒐𝒕 𝒔𝒐 𝒇𝒂𝒓

ㅤㅤㅤ 𝑩𝒖𝒕 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒆𝒏𝒅, 𝒊𝒕 𝒅𝒐𝒆𝒔𝒏'𝒕 𝒆𝒗𝒆𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒕𝒆𝒓


Apa dosa yang dilakukan Heekyung?

Apa kesalahan yang dilakukannya di masa lalu? Jika ia harus menanggung semua beban yang diberikan.


ㅤㅤㅤ 𝑰 𝒉𝒂𝒅 𝒕𝒐 𝒇𝒂𝒍𝒍 𝒕𝒐 𝒍𝒐𝒔𝒆 𝒊𝒕 𝒂𝒍𝒍

ㅤㅤㅤ 𝑩𝒖𝒕 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒆𝒏𝒅, 𝒊𝒕 𝒅𝒐𝒆𝒔𝒏'𝒕 𝒆𝒗𝒆𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒕𝒆𝒓


Tidak cukup Tuhan mengambil kakak kandungnya? Membiarkan Heekyung menjadi anak yang kesepian di rumah, dan membuatnya kehilangan penglihatan.


Kini Hyunmin yang meninggalkannya.


Tangisan keras memenuhi ruangan inap dengan kedua orang tua Heekyung baru saja masuk –mendapati putri mereka tengah histeris, berusaha merelakan kepergian Hyunmin untuk selama-lamanya.

ㅤㅤㅤ † Han Hyunmin (한현민)


ㅤㅤㅤ Vancouver, 10 January 1999

ㅤㅤㅤ Seoul, 25 December 2020



Hyunmin Funeral.


(fin.)


 
 
 

Recent Posts

See All
# World History Task

ㅤ ㅤ "We humans have always been resilient. ㅤ With each industrial revolution, we have ㅤ adapted, creating new jobs with new ㅤ...

 
 
# Sociology Task

ㅤ ㅤㅤㅤ Sociology Task. ㅤㅤㅤ I am not what I think I am, and ㅤㅤㅤ I am not what you think I am. ㅤㅤㅤ I am what I think you think I am....

 
 

Comments


Commenting on this post isn't available anymore. Contact the site owner for more info.

©2021 by 민희경.

Roleplayer purposed only.

bottom of page